Subscribe
FPBI | FEDERASI PERJUANGAN BURUH INDONESIA – KESATUAN PERJUANGAN RAKYAT
  • HOME
  • OPINI
  • ADVOKASI
  • KEGIATAN
  • GALLERY
  • HOME
  • OPINI
  • ADVOKASI
  • KEGIATAN
  • GALLERY
No Result
View All Result
FPBI | FEDERASI PERJUANGAN BURUH INDONESIA – KESATUAN PERJUANGAN RAKYAT

Rendra; Di bayak hal, ciptakan ruang partisipasi bagi kaum perempuan.

by Suara Perjuangan Buruh
Juni 27, 2024
in Opini
316 6
1k
SHARES
5.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

 

okiMenjelang tanggal 8 Maret 2019 ibu-ibu yang tergabung dalam Barisan Masyarakat Indonesia (BMI) yang terdiri dari beberapa wilayah desa di kabupaten Bogor jawa Barat ramai-ramai bergotongroyong menyiapkan acara menyambut hari perempuan sedunia yang jatuh setiap tanggal 8 Maret.

Sambutan tersebut tampak dengan keriuhan para panitia secara bersama-sama menyiapkan kebutuhan-kebutuhan perlengkapan untuk acara besok (Kamis 7 Maret 2019). Kegiatan ini memang diperuntukkan menyambut hari perempuan internasional sebagai usaha mencicil pembangunan kesadaran dan partisipasi aktif kaum perempuan di berbagai bidang tidak terkecuali diorganisasi. Beberapa bentuk kegiatannya; Lomba senam, Lomba masak dan dialog umum dengan tema “Membangun keterlibatan Perempuan di masyarakat dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dengan kesadaran berorganisasi”.

Pada sesi dialog umum nanti pembicara yang membawakan agenda talk show adalah perempuan-perempuan yang berasal dari organisasi massa yang tergabung dalam Kesatuan Perjuangan Rakyat yang memperjuangan tentang keadilan sosial. Harapannya adalah dapat menginpirasi kepada peserta diskusi yang mayoritas perempuanuntuk berjuang untuk keadilan sosial.

Kenapa kami (BMI) harus terlibat?

Hari perempuan merupakan sejarah panjang perjuangan pembebasan perempuan dari ketertindasannya termasuk sejarah perjuangan perempuan Indonesia. Begitu banyak hak-hak perempuan bisa dibilang disemua belum sepenuhnya didapatkan. Perempuan yang bekerja di pabrik maupun di kantoran misalnya;  masih kesulitan mendapatkan hak-hak normatifnya seperti cuti, masih terjadinya diskriminasi, rasa aman dan terbebas dari pelecehan seksual dan lain sebagainya. Ketika keluar dari tempat kerja semakin menambah deretan persoalan-persoalan pemenuhan hak-hak perempuan.

Sementara di wilayah terpisah (perempuan di Desa-Desa), sampai sejauh ini wacana dana desa belum memunculkan dorongan yang signifikan bagi terciptanya ruang bagi kaum perempuan. Padahal fakta di lapangan, kaum ini tidak hanya mampu mengurus anak dan suami tetapi sebagian besar dari mereka juga terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi produktif melalui UMKM yang ada di desa. Artinya, kaum perempuan justru memiliki kemampuan untuk menjalankan dua agenda kegiatan yakni mengurus keluarga sekaligus menciptakan tambahan pendapatan bagi keluarganya.

Bukan hanya dalam hal melakukan kegiatan ekonomi, kaum perempuan di desa juga terbukti memiliki kemampuan konsolidasi yang kuat dalam organisasi, kelompok atau kegiatan-kegiatan yang melibatkan komunitas mereka. Salah satunya adalah dalam Barisan Masyarakat Indonesia (BMI) Desa Ciampea Udik dan Ciauruten Udik, Kabupaten Bogor Organisasi massa yang banyak bergerak dalam pengadvokasian kesehatan dan hak administrasi warga negara yang anehnya justru dijalankan dan hanya bisa diakses oleh mayoritas kaum perempuan.

BMI bergerak dalam perayaan IWD 2019 dengan membangun kesadaran berorganisasi bagi kaum perempuan di masyarakat untuk dalam pencapaian kesetaraan dan sejahteraan bagi kaum perempuan dalam masyakat. Dimana hal itu bertujuan agar masyarakat mengerti peranannya dalam mengawal desa menuju desa yang sejahtera. Serta memahami bahwa kaum perempuan adalah subjek perubahan dalam kehidupan bermasyakat serta tantangan kaum perempuan dalam masyarakat industri hari ini.

Dengan agenda Hari Perempuan Internasional 2019 diharapkan dapat menjadi wacana penciptaan ruang bagi perempuan dalam arah membangun kesejahteraan masyarakat tidak boleh hanya sekedar mendorong mereka untuk bisa menjadi produktif dalam hal ekonomi saja. Melainkan harus pula kaum ini diberi ruang dalam wilayah politik. Mereka harus memiliki akses untuk turut menentukan arah perubahan sosial di lingkungan desanya.

Atas hal itu lah, perempuan-perempuan bersama anggota yang laki-laki juga terlibat untuk belajar dan berjuang medapatkan hak-hak kaum perempuan, karena persoalan perempuan bukan sebatas cuti, upah atau hal lainnya yang identik dengan kawan-awan yang bekerja di pabrik, akan tetapi lebih dari itu, ada masalah pengangguran, kesulitan akses pelayanan, masalah kesehatan, masalah pengetahuan singkatnya bagaimana secara bersama-sama perempuan Indonesia baik di kota maupun Desa, baik yang kerja dipabrik atau di sawah, UKMK atau di rumah tangga mendapatkan hak-haknya secara ekonomi, politik, sosial dan budaya. Dan pada akhirnya perempuan harus terbebas dari kungkungan sistem kapitalisme yang terus mengeksploitasi demi meraup keuntungan, maka perempuan Indonesia harus bersatu menjadi subyek perubahan bukan jadi obyek.

 

Penulis singkat; Rendra W. (ketua Umum BMI)

 

Share408Tweet255Pin92Scan
Previous Post

Buruh perempuan harus bagaimana?

Next Post

Buruh Perempuan Indoensia; Kecantikan Kita bukan sebuah komoditi.

Next Post

Buruh Perempuan Indoensia; Kecantikan Kita bukan sebuah komoditi.

Demokrasi dan Pemilu

Facebook Twitter Pinterest


Taman Buaran Indah III - Blok D/5

Duren Sawit - Jakarta Timur

Archives

  • Mei 2025
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Agustus 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Februari 2022
  • November 2021
  • April 2021
  • Oktober 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Desember 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016

Categories

  • Berita
  • cerita perjuangan
  • Gallery
  • Hallo Advokasi
  • Kegiatan Kita
  • Opini
  • Puisi
  • Uncategorized

 

FPBI CALL CENTER

 

Call : (021) 86602636. WA : +62852 1160 0039

Jam operasional layanan call center :
Senin – Jum’at (kecuali libur nasional)
pukul 08.00 – 16.00 WIB

FPBI Call Center

@2024 - FEDERASI PERJUANGAN BURUH INDONESIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
No Result
View All Result
  • Advokasi
  • Beranda
  • Gallery
  • Kegiatan
    • Buruh PTP FPBI PT MCI Gelar Rapat Kerja Pengurus
  • Opini
  • PERNYATAAN SIKAP FEDERASI PERJUANGAN BURUH INDONESIA Peringatan Hari Buruh Internasional Tahun 2025

@2024 - FEDERASI PERJUANGAN BURUH INDONESIA