Kekuatan Buruh Lebih Dahsyat Dibandingkan Kekuatan Bom Atom.
Ya, Slogan tersebut pernah mewarnai perjuangan rakyat Indonesia saat membebaskan dirinya dari penjajahan. Slogan tersebut bukan lah gertak sambal semata, melainkan sebuah keniscayaan ketika kekuatan buruh bersatu dan memiliki tekad yang sama yakni membebaskan dirinya dari penghisapan yang dilakukan oeh kaum pemodal.
Kondisi yang sama saat ini terjadi di PTP FPBI PT. JCAS. Dengan alasan yang tidak rasional perusahaan melakukan keputusan untuk melakukan PHK terhadap 25 anggota dan juga menurunkan tingkat upah.
Apa akibat dari PHK dan penurunan upah di JCAS? Yang sudah pasti ialah semakin menurunnya kesejahteraan dan kualitas hidup ratusan buruh dan keluarganya. Dimana dalam kondisi pandemi seperti ini yang mengharuskan setiap orang mengeluarkan biaya hidup yang lebih besar dibanding biasanya. Dengan PHK dan penurunan upah berarti juga perusahaan semakin mencekik leher buruh dan keluarganya.
Lalu apa yang harus kita lakukan?
Bukan kah kita sudah beritikad baik dengan melakukan komunikasi dan berunding secara kedua belah pihak? Lalu apa hasilnya? Hingga saat ini perusahaan masih berkepala batu dan mengacuhkan tuntutan kita walaupun secara sadar perusahaan telah melanggar hukum dan peraturan perundangan yang ada.
Dalam sejarah perjuangan kelas buruh didunia ketika pemilik modal berkepala batu maka jalan satu-satunya kelas buruh ialah membenturkan kepala batu dengan pukulan pukulan yang dahsyat hingga hancur berkeping keping. Pukulan yang dahsyat hanya dapat dilakukan dengan menggunakan palu yang besar dan tenaga yang kuat.
Jika selama ini perundingan perundingan sudah kita lakukan sebagai itikad baik tetap diacuhkan, ketika aksi aksi massa kita jalani sebagai teguran kepada perusahaan sudah dilakukan namun perusahaan tetap tidak bergeming, maka pilihan Mogok Kerja adalah pilihan taktik yang harus kita lakukan.
Mogok kerja adalah pukulan keras kita menghadapi kepala batu pemilik modal. Mogok kerja kita lakukan ketika telinga mereka sudah tuli, dan hati tertutup kesombongan.

Apa itu mogok kerja?
Mogok kerja adalah taktik. Mogok kerja bukan lah tujuan itu sendiri. Mogok kerja hanya lah salah satu taktik mengembalikan harga diri kelas buruh yang selama ini direndahkan.
Mogok kerja berarti menghentikan seluruh proses produksi mulai dari jalur distribusi hingga benar benar memastikan tidak ada sedikitpun proses produksi yang berjalan. Menghentikan proses produksi hanya bisa dilakukan dengan keberanian, kesolidan dalam persatuan dan ketekadan yang bulat.
Mogok kerja akan membuktikan bahwa tanpa kerja keras buruh, pabrik hanya akan menjadi gedung tua, mesin mesin menjadi rongsokan, serta bahan baku hanya akan menjadi tumpukan tumpukan di pojokan gedung pabrik. Mogok kerja juga mengajarkan kepada pemilik modal bahwa kelas buruh lah penghasil kekayaan sesungguhnya yang dari dulu hingga saat ini dinikmati oleh pemodal.
Dari tangan-tangan buruh terciptalah komoditi yang bernilai jual tinggi yang pada akhirnya mewujud dalam bentuk keuntungan yang diperoleh dan dimiliki pemilik modal.
Persiapkan tenaga, semangat dan mental baja
kini pemogokan sudah didepan mata kita. Senjata yang sesungguhnya tidak perlu kita lakukan jikalau perusahaan mau beritikad baik dengan mengembalikan kawan-kawan kita yang ter-PHK agar bekerja kembali dan juga mengembalikan upah kita sesuai dengan apa yang sudah kita terima selama ini.
Pada akhirnya kita akan lakukan mogok kerja dengan semangat yang membara dan mental yang baja. Keyakinan kita yang teguh tidak akan dapat digoyahkan karena kita percaya bahwa ketika kekuatan buruh dapat bersatu tembok besar dan tinggi pun yang selama ini jadi penghalang perjuangan buruh dapat kita robohkan.
Penulis; Rizki R. (Pengurus pusat FPBI)