Subscribe
FPBI | FEDERASI PERJUANGAN BURUH INDONESIA – KESATUAN PERJUANGAN RAKYAT
  • HOME
  • OPINI
  • ADVOKASI
  • KEGIATAN
  • GALLERY
  • HOME
  • OPINI
  • ADVOKASI
  • KEGIATAN
  • GALLERY
No Result
View All Result
FPBI | FEDERASI PERJUANGAN BURUH INDONESIA – KESATUAN PERJUANGAN RAKYAT

PEREMPUAN DAN POLITIK

by Suara Perjuangan Buruh
Juni 27, 2024
in Berita
313 9
1k
SHARES
5.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

FB_IMG_1583404888260[35]

Jaman sekarang ini perempuan hanya dipandang oleh seluruh rakyat saat menjadi anggota dewan atau anggota sosialista yang beredar di media-media sosial tetapi memiliki sikap individualistik yang sangat luar biasa, terkesan glamor konsumerisme dan begitu diagungkan padahal semua itu hanya tipuan yang dibuat oleh sistem kapitalisme saja sehingga membuat kita lupa tentang peranan perempuan yang sesuangguhnya dalam kehidupan bersosial. Bahwa sesungguhnya kaum perempuan kebanyakanlah yang mempunyai daya juang yang begitu tinggi dan sangat rasional dalam menuntut hak jika kepentingan mereka di kerdilkan. Misalnya saat ini ketika kebuhtuhan hidup yang sangat sulit dan suami yang berpenghasilan pas – pasan kaum ibu begitu memutar otak untuk bagaimana bisa mencukupi  kebutuhan hidup keluarganya dari penghasilan suami yang pas-pasan itu. Berawal dari rasa kasih sayang kemudian diilmiahkan kepada proses hidup untuk terus bertahan di tengah situasi sulit ini dan selalu mengalah untuk anak-anaknya. Itulah politik dan kesabaran  revolusioner yang sesungguhnya, begitu mulia dan selalu berikap adil dalam keluarga.

Begitupun saat kepentingan mereka di kerdilkan dan diganggu maka power atau kekuatan yang sejati akan timbul dalam diri seorang perempuan dan mempunyai sifat sabar yang revolusioner. Cobalah tengok Alm.Marsinah dia begitu gigih memperjuangan hak untuk kenaikan uang makan yang sebenarnya saat normative tetapi harus ditebus dengan nyawanya sendiri. Ibu Sumarsih (ibunda Wawan korban penembakan semanggi 1 tahun 1998) dan ibu2 Paguyuban korban Mei 1998 yang meminta keadilan hingga kini disetiap aksi kamisan hanya untuk meminta pelaku dan pimpinan yang menyuruh pelaku untuk membunuh dan membakar anak-anaknya diadili dengan seadil-adilnya. Ibu Paryati, Ibu Yati, Mamah FItri yang turut membuat Paguyuban Warga Anti Penggusuran (PAWANG) tahun 2001 dengan lantangnya membakar semangat warga penggusuran di lima daerah kota Jakarta perlawanan rezim DKI yang membongkar paksa rumah-rumah pinggiran kali dan rumah diatas tanah garapan untuk dibangun mal-mal, apartemen, perumahan mewah, tuntutan ibu-ibu ini sangat sederhana yaitu meminta relokasi untuk kepastian hidup. Ada pengalaman sedikit ketika saya saat dulu ikut menduduki DPR/MPR tahun 1998 saat berjaga di depan pintu masuk utama gedung mewah ini malam hari sekitar bada Isya saya didatangi oleh seorang nenek-nenek  yang membawa rantang makanan lalu dikasihkan ke saya dengan penuh keiklasan dia berka :”saya titipkan masa depan perjuangan ini kepada cucu-cucu saya yang berjuang”. Saya menerima dengan perasaan yang sangat membatin dan sampai hari ini tetap saya ingat.

Perempuan sebagai pembawa gerakan sosial dan perubahan sosial

Mulai dari pemikiran sederhana yang saya tulis diatas demi untuk bertahan hidup ibu dan keluarga dan ketika keadaan sudah tidak berpihak maka bisa dipastikan timbul perlawanan pertama dari kaum ibu-ibu. Ini terjadi ketika dimulainya kenaikan harga-harga kebutuhan pokok yang tak terkendali di negara ini diakhir tahun 1997 yang bergerak untuk menolak kenaikan harga-harga ini justru timbul dari kaum perempuan yang tergabung dalam Suara Ibu Peduli.Mereka dengan membawa dus kosong susu dan peralatan dapur mengadakan aksi yang digelar secara rutin dan kemudian membesar dengan bergabungnya kawan-kawan mahasiswa saat itu.Ibu-ibu ini juga mengorganisir bantuan berupa logistic dari masyarakat luas untuk membantu perjuangan kawan-kawan mahasiswa saat itu. Begitu juga dengan Negara-negara di belahan bumi amerika latin,ibu-ibu di Negara argentina secara rutin mendakan aksi untuk meminta pembunuh anak-anak mereka oleh kalangan militer segera diadil dan meminta jenasah anak-anak mereka untuk dikembalikan (penghilangan paksa)sampai akhirnya membesar membawa dampak perubahan (revolusi) sosial dengan tergulingnya rezim militer saat itu.begitu juga di Negara brazil,Nikaragua,dan beberapa Negara amerika latin yang lainnya.Dengan kesabaran yang revolusioner (memang sudah alamiah yang berawal dari rasa kasih sayang itu) saya yakin perjuangan kaum perempuan yang hari ini sedang terjadi  akan semakin membesar dan bisa menjadi pelopor gerakan pembawa perubahan sosial di Repulbik ini.Tinggal kita sebagai kaum adam yang sadar akan perjuangan kaum perempuan berusaha sekuat tenaga kita untuk menyokong dan mensuport perjuangan-perjuangan mereka yang mempunyai nilai-nilai tulus untuk membawa perubahan yang baik bagi bangsa ini.

Hendrik Lolo

   Wakil Ketua Cabang Kabupaten Bekasi 

Share408Tweet255Pin92Scan
Previous Post

Buruh Berjuang Menolak Omnibuslaw Bukan Kriminal, Bebaskan…!!!

Next Post

S K TRIMURTI

Next Post

S K TRIMURTI

RUANG LAKTASI BAGI BURUH/PEKERJA PEREMPUAN

Facebook Twitter Pinterest


Taman Buaran Indah III - Blok D/5

Duren Sawit - Jakarta Timur

Archives

  • Mei 2025
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Agustus 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Februari 2022
  • November 2021
  • April 2021
  • Oktober 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Desember 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016

Categories

  • Berita
  • cerita perjuangan
  • Gallery
  • Hallo Advokasi
  • Kegiatan Kita
  • Opini
  • Puisi
  • Uncategorized

 

FPBI CALL CENTER

 

Call : (021) 86602636. WA : +62852 1160 0039

Jam operasional layanan call center :
Senin – Jum’at (kecuali libur nasional)
pukul 08.00 – 16.00 WIB

FPBI Call Center

@2024 - FEDERASI PERJUANGAN BURUH INDONESIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
No Result
View All Result
  • Advokasi
  • Beranda
  • Gallery
  • Kegiatan
    • Buruh PTP FPBI PT MCI Gelar Rapat Kerja Pengurus
  • Opini
  • PERNYATAAN SIKAP FEDERASI PERJUANGAN BURUH INDONESIA Peringatan Hari Buruh Internasional Tahun 2025

@2024 - FEDERASI PERJUANGAN BURUH INDONESIA