Subscribe
FPBI | FEDERASI PERJUANGAN BURUH INDONESIA – KESATUAN PERJUANGAN RAKYAT
  • HOME
  • OPINI
  • ADVOKASI
  • KEGIATAN
  • GALLERY
  • HOME
  • OPINI
  • ADVOKASI
  • KEGIATAN
  • GALLERY
No Result
View All Result
FPBI | FEDERASI PERJUANGAN BURUH INDONESIA – KESATUAN PERJUANGAN RAKYAT

Buruh Perempuan Indoensia; Kecantikan Kita bukan sebuah komoditi.

by Suara Perjuangan Buruh
Juni 27, 2024
in Opini
319 4
1k
SHARES
5.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

40006142_10214264866708763_8755352293878005760_o

 

Perempuan harus diakui secara jujur memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, karena faktanya perempuan kerap memiliki peran ganda baik perempuan sebagai IBU dan perempuan sebagai BURUH, peran ganda tersebut menjadi salah satu faktor  yang kemudian membentuk perempuan  menjadi Apatis atau acuh terhadap berbagai persoalan yang terjadi disekitarnya, baik dilingkungan kerja maupun dilingkungan rumah.

Bagi sebagian perempuan yang terpenting adalah bagaimana mengurus anak dan suami serta mencari tambahan uang bagi keluarganya dengan berjualan atau bekerja, sehingga perempuan merasa sangat tersita waktunya dan  merasa tidak perlu andil dalam mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah, walaupun kebijakan tersebut sangat terasa mencekik APBR (Anggaran belanja rumahtangga).

Pemerintah yang merupakan perpanjangan tangan dari negara lama kelamaan semakin kehilangan peran dan fungsi dalam mensejahterakan rakyatnya karena hampir semua kebijakan ekonomi negara harus diserahkan kepada mekanisme /keadaan pasar, sehingga Negara tidak berdaulat  atas perekonomian nasional,  misalnya subsidi disektor publik dihilangkan, Karena dianggap  merusak pasar. Hal inilah yang kemudian menyebabkan harga-harga barang semakin tidak bisa dikontrol oleh Negara, sehingga akan menjadi sangat wajar apabila sekarang harga-harga kebutuhan pokok semakin hari semakin melambung tinggi, biaya pendidikan mahal, biaya kesehatan mahal, tetapi upah buruh murah, sehingga rakyat semakin jauh dari yang namanya kesejahteraan.

Sajian rezim pasar bebas kenyataannya tidak pilih kasih, baik laki laki maupun perempuan merasakan hal yang sama, menikmati kepahitan hidup yang sama, merasakan dampak yang sama akibat dari berbagai kebijakan negara yang tidak mengakomodir kepentingan dan kebutuhan rakyat kecuali kepentingan pasar.

Penindasan terhadap perempuan semakin bertambah misalnya saja untuk memenuhi kebutuhan hidup, banyak buruh IBU yang terpaksa harus memisahkan anak anaknya dari susu di dadanya, belum lagi banyaknya hak normatif buruh perempuan seperti cuti haid, cuti melahirkan, adanya ruang laktasi bagi ibu menyusui tidak terpenuhi secara keseluruhan disetiap perusahaan, fenomena tersebut semakin langgeng karena mayoritas buruh perempuan takut dan tidak berani memperjuangkan hak-haknya, padahal jelas hal tersebut diatur di dalam UU ketenagakerjaan No.13/2003.

Disatu sisi tanpa kita sadari  perempuan (Tubuhnya) adalah salah satu sasaran pasar bagi produk produk kapital (pemodal/pengusaha), mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut, perempuan membutuhkan perawatan kecantikan seperti; cutek untuk kukunya, kondisioner untuk rambutnya, bedaknya,lipstiknya bahkan  hijabnya pun juga gamisnya, tanpa kita sadari kita menjadi objek bagi keberlangsungan berkembangnya modal, akibatnya perempuan menjadi berkecenderungan konsumtif (keinginan untuk membeli yang tinggi) meskipun di bawah tekanan penghasilan atau upah yang masih pas-pasan bahkan kurang. Begitu banyaknya produk yang diperuntukan bagi perempuan, bayangkan saja misalnya 1000 perempuan memboikot untuk tidak beli lipstik dan bedak tertentu, otomatis perusahaan-perusahaan   besar make up bisa gulung tikar akibat tidak lakunya barang dipasaran.

Konsumtif semakin berkecenderungan terus meningkat karena, para kaum berpunya (kapitalisme) membentuk standarisasi KECANTIKAN bagi Perempuan, misalnya saja perempuan yang cantik adalah yang berkulit putih yang berlipstik merah muda yang pipinya dipoles dengan blush on yang memakai maskara dll, tanpa kita sadari bahwa pikiran kita sudah dipengaruhi oleh kepentingan perluasan pasar bagi produk dagang kapitalisme tersebut, dan kita perempuan indonesia menjadi penyumbang atas keuntungan tersebut.

Berangkat dari berbagai situasi yang banyak tidak berpihak pada kaum perempuan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, maka sudah saatnya perempuan menggabungkan diri kepada organisasi-organisasi yang memperjuangkan hajat hidup orang banyak, terlibat aktif dalam setiap perkumpulan dan terus berupaya belajar dan belajar,  mengkualitaskan diri, kritis terhadap keadaan sosial baik dilingkungan sosial rumah maupun pabrik, karna dari rahim perempuan akan banyak lahir generasi penerus bangsa, dan perempuan adalah guru pertama bagi anak anaknya, sekali lagi mari terus belajar dan berjuang.

 

*penulis; Kiky Seza (pengurus perempuan FPBI Kota Bekasi)

Share409Tweet256Pin92Scan
Previous Post

Rendra; Di bayak hal, ciptakan ruang partisipasi bagi kaum perempuan.

Next Post

Demokrasi dan Pemilu

Next Post

Demokrasi dan Pemilu

SITUASI KITA; Semakin Kuatnya Hubungan Negara Dengan Pasar

Facebook Twitter Pinterest


Taman Buaran Indah III - Blok D/5

Duren Sawit - Jakarta Timur

Archives

  • Mei 2025
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Agustus 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Februari 2022
  • November 2021
  • April 2021
  • Oktober 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Desember 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016

Categories

  • Berita
  • cerita perjuangan
  • Gallery
  • Hallo Advokasi
  • Kegiatan Kita
  • Opini
  • Puisi
  • Uncategorized

 

FPBI CALL CENTER

 

Call : (021) 86602636. WA : +62852 1160 0039

Jam operasional layanan call center :
Senin – Jum’at (kecuali libur nasional)
pukul 08.00 – 16.00 WIB

FPBI Call Center

@2024 - FEDERASI PERJUANGAN BURUH INDONESIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
No Result
View All Result
  • Advokasi
  • Beranda
  • Gallery
  • Kegiatan
    • Buruh PTP FPBI PT MCI Gelar Rapat Kerja Pengurus
  • Opini
  • PERNYATAAN SIKAP FEDERASI PERJUANGAN BURUH INDONESIA Peringatan Hari Buruh Internasional Tahun 2025

@2024 - FEDERASI PERJUANGAN BURUH INDONESIA