PT. Astra International Tbk – Daihatsu Pre Delivery Center merupakan tempat dimana mobil merk Daihatsu akan dikirim ke seluruh Indonesia. Pada tempat ini dilakukan sebuah proses produksi dimana mobil merk Daihatsu akan dipasang Aksesoris sesuai type yang sudah ditentukan. PT. Astra International Tbk – Daihatsu Pre Delivery Center adalah departement Logistik dari PT. Astra International – Daihatsu Sales Operation.
Saya sudah bekerja di PT. Astra International Tbk –Daihatsu Pre Delivery Center sebagai Transferman sejak bulan November 2010. Saya bertugas mengendarai ( mensuplai ) mobil setelah proses produksi untuk selanjutnya ditempatkan di storage yard, kemudian mengendarai ( mensuplai ) mobil dari storage yard berdasarkan delivery order ( DO ) ke washing ( pencucian kendaraan) kemudian ke area Checker Out / Quality Control Out untuk dilakukan pengecekan. Kemudian mobil yang telah selesai dicek oleh Quality Control, kami suplai ke area persiapan kendaraan keluar untuk selanjutnya dibawa oleh driver dari perusahaan Ekspedisi keluar dari PT. Astra International Tbk – Daihatsu Pre delivery Center menuju cabang – cabang Daihatsu Sales Operation maupun Dealer-Dealer ke seluruh Indonesia sesuai Delivery Order ( DO ) untuk dijual.
Saya melamar pekerjaan ke PT Astra International Tbk – Daihatsu Pre Delivery Center. Kemudian di interview oleh management PT Astra International Tbk – Daihatsu Pre Delivery Center. Di kemudian hari sewaktu menandatangani surat kontrak malah kontrak outsourcing yang diberikan. Pada waktu itu datang orang dari outsourcing PT Essei Perbama. Saat saya sedang bekerja, saya dipanggil oleh pihak Management lalu bertemu dengan pihak dari outsourcing yaitu PT. Essei Perbama untuk menandatangani kontrak kerja selama setahun setelah itu saya kembali bekerja. Pada tahun – tahun berikutnya kadang tanda tangan kontrak kadang juga tidak. Saya juga tidak pernah dikasih salinan kontraknya oleh pihak Outsorcing.
Pada tahun awal tahun 2016 Management mengumumkan bahwa perusahaan sedang mengalami kerugian. Sehingga perusahaan akan melakukan pengurangan pekerjanya. Hal tersebut pastinya tidak mungkin dilakukan kepada Karyawan Tetap PT. Astra International Tbk – Daihatsu Pre Delivery Center maka pihak Management akan melakukannya pada karyawan Outsourcing. Terbukti pada pertengahan tahun banyak dari Karyawan Outsourcing yang di PHK. Issue pengurangan terus berhembus di dalam PT. Astra International Tbk – Daihatsu Pre Delivery Center. Kita semua yang bekerja sebagai Karyawan Outsourcing tidak bisa membela diri dengan terjadinya pengurangan pekerja.
Waktu terus berjalan sampai pada akhir tahun 2016 saya diajak untuk membangun serikat pekerja. Sampai akhirnya kita berkumpul sebanyak 31 orang untuk mendirikan serikat pekerja. Selanjutnya saya beserta kawan lainnya mendaftarkan dan mencatatkan Serikat Pekerja dengan nama PTP FPBI PT. AIDPDC yang berafiliasi dengan serikat pekerja FPBI (Federasi Perjuangan Buruh Indonesia) dengan nomor pencatatan SP/SB 2223/XIII/SP/2016 oleh Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara tertanggal 27 Desember 2016.
Kemudian setelah itu pada tanggal 11 Januari 2017 kami mensosialisasikan bahwa 31 orang sudah berserikat kepada pihak PT. Astra International Tbk – Daihatsu Pre Delivery Center. Dengan melaui surat secara langsung kepada pihak Management PT. Astra International Tbk – Daihatsu Pre Delivery Center maupun melalui jasa pengiriman surat. Namun semua itu ditolak oleh pihak Management. Keesokan harinya kawan kita Erwin, Sudai, Arifin dan Tukijo sebagai pengurus PTP FPBI PT.AIDPDC diberhentikan bekerja dan disuruh pulang tanpa alasan oleh pihak Management PT. Astra International Tbk –Daihatsu Pre Delivery Center. Selanjutnya pada tanggal 13 Januari 2017 pihak Management menginfokan kepada 31 orang untuk berkumpul pada tanggal 16 Januari 2017 di aula PT. Astra International Tbk – Daihatsu Pre Delivery Center. Namun pada hari itu kita dilarang masuk kedalam PT. Astra International Tbk – Daihatsu Pre Delivery Center untuk bekerja.
Dengan kejadian ini saya dan kawan semua berupaya melalui melakukan perundingan Bipartit tetapi selalu ditolak. Kita semua juga selalu berupaya mendatangi PT. Astra International Tbk – Daihatsu Pre Delivery Center untuk melakukan kewajiban bekerja seperti biasanya namun dilarang masuk oleh security. Kemudian sampai pelaporan kepada Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara terkait status kerja dengan hasil Nota Pemeriksaan bahwa hasilnya kita semua harus dipekerjakan kembali sebagai PKWTT di PT. Astra International Tbk – Daihatsu Pre Delivery Center tetapi perusahaan tidak mau menjalankannya. Perusahaan menolak karena menurut dia saya dan kawan – kawan adalah karyawan dari Outsourcing. Perjuangan kita semua untuk bekerja kembali sebagai Karyawan Tetap di PT. Astra International Tbk – Daihatsu Pre Delivery Center terus berlanjut melalui aksi – aksi didepan gerbang. Melalui perundingan sampai mediasi dan keluar Anjuran.
Dari mulai Februari 2017 sampai sekarang saya dan kawan – kawan tidak menerima upah sama sekali. Hal ini yang membuat ada sebagian kawan mundur dari perjuangan karena masalah ekonomi yang membelit dan mendatangi kantor outsourcing untuk mengambil uang pesangon yang besarnya hanya 2 ( Dua ) bulan gaji dan diberi paklaring dari Outsourcing untuk mencairkan dana BPJS TK. Inilah dinamika dari sebuah perjuangan, hingga sekarang tersisa 18 orang yang solid demi masa depan anak cucu kita nanti. Saya masuk ke Ojek Online sembari mengawal kasus agar terus berjalan. Untuk Sampai saat ini kasus saya dan kawan – kawan berlanjut di Pengadilan Hubungan Industrial – Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kasus masuk mulai bulan Agustus 2018, setiap hari kamis saya dan kawan – kawan harus menghadiri sidang yang sudah dijadwalkan.
Sampai ketemu besok 15 november 2018 sidang putusan kasus kami. Kemenangan akan selalu setia pada kebenaran, ntah besok, lusa atau nanti. Tugas kita hanya berusaha,karena dengan terus berusaha lah yang akan mendekatkan kita pada kemenangan.
#Hidup Buruh yang melawan.
#Hapuskan sistem kerja kontrak&Outsourcing.
#Buruh bersatu tak bisa dikalahkan.
#Buruh berkuasa rakyat sejahtera.
penulis adalah pengurus PTP FPBI korban sistem outsourcing di PT AID-PDC