Astra International Tbk – Pre Delivery Center merupakan tempat dimana mobil merk Daihatsu akan dikirim ke seluruh Indonesia. Pada tempat ini dilakukan sebuah proses produksi dimana mobil merk Daihatsu akan dipasang Aksesoris sesuai type yang sudah ditentukan. PT. Astra International Tbk – Pre Delivery Center adalah departement Logistik dari PT. Astra International – Daihatsu Sales Operation.
Saya sudah 5 tahun bekerja di PT. Astra International Tbk – Pre Delivery Center sebagai Checker atau Quality Control. Saya bertugas menjaga kualitas mobil sebelum produksi maupun setelah produksi. Namun tidak itu saja, Quality Control disini juga harus bisa menjalankan mobil serta bisa mengoperasikan komputer untuk pendataan secara system. Hal tersebut diatas semuanya diberitahukan disaat awal saya masuk kerja di PT. Astra International Tbk – Pre Delivery Center oleh pihak Management.
Setelah saya sudah mulai bekerja tiba-tiba disaat saya sedang bekerja, saya dipanggil oleh pihak Management lalu bertemu dengan pihak dari Outsourching yaitu PT. Essei Perbama untuk menandatangani Kontrak kerja selama setahun setelah itu saya kembali bekerja. Pada tahun – tahun berikutnya kadang tanda tangan kontrak kadang juga tidak. Saya juga tidak pernah dikasih salinan kontraknya oleh pihak Outsorching.
Pada tahun awal tahun 2016 Management mengumumkan bahwa perusahaan sedang mengalami kerugian. Sehingga perusahaan akan melakukan pengurangan pekerjanya. Hal tersebut pastinya tidak mungkin dilakukan kepada Karyawan Tetap PT. Astra International Tbk – Pre Delivery Center maka pihak Management akan melakukannya pada karyawan Outsourching. Terbukti pada pertengahan tahun banyak dari Karyawan Outsourching yang di PHK. Issue pengurangan terus berhembus di dalam PT. Astra International Tbk – Pre Delivery Center. Kita semua yang bekerja sebagai Karyawan Outsourching tidak bisa membela diri dengan terjadinya pengurangan pekerja.
Waktu terus berjalan sampai pada akhir tahun 2016 saya diajak untuk membangun serikat pekerja. Sampai akhirnya kita berkumpul sebanyak 31 orang untuk mendirikan serikat pekerja. Selanjutnya saya beserta kawan lainnya mendaftarkan dan mencatatkan Serikat Pekerja dengan nama PTP FPBI PT. AIDPDC yang berafiliasi dengan serikat pekerja FPBI (Federasi Perjuangan Buruh Indonesia) dengan nomor pencatatan SP\SB 2223/XIII/SP/2016 oleh Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara tertanggal 27 Desember 2016. Kemudian setelah itu pada tanggal 11 Januari 2017 kami mensosialisasikan bahwa 31 orang sudah berserikat kepada pihak PT. Astra International Tbk – Pre Delivery Center. Dengan melaui surat secara langsung kepada pihak Management PT. Astra International Tbk – Pre Delivery Center maupun melalui jasa pengiriman surat. Namun semua itu ditolak oleh pihak Management.
Keesokan harinya kawan kita Erwin, Sudai, Arifin dan Tukijo sebagai pengurus PTP diberhentikan bekerja dan disuruh pulang tanpa alasan oleh pihak Management PT. Astra International Tbk – Pre Delivery Center. Selanjutnya pada tanggal 13 Januari 2017 pihak Management menginfokan kepada 31 orang untuk berkumpul pada tanggal 16 Januari 2017 di aula PT. Astra International Tbk – Pre Delivery Center. Namun pada hari itu kita dilarang masuk kedalam PT. Astra International Tbk – Pre Delivery Center untuk bekerja.
Dengan kejadian ini saya dan kawan semua berupaya melalui melakukan perundingan Bipartit tetapi selalu ditolak. Kita semua juga selalu berupaya mendatangi PT. Astra International Tbk – Pre Delivery Center untuk melakukan kewajiban bekerja seperti biasanya namun dilarang masuk oleh security. Kemudian sampai pelaporan kepada Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara terkait status kerja dengan hasil Nota Pemeriksaan bahwa hasilnya kita semua harus dipekerjakan kembali sebagai PKWTT di PT. Astra International Tbk – Pre Delivery Center, tapi perusahaan tetap tidak mau menjalankannya. Perusahaan menolak karena menurut dia saya dan kawan – kawan adalah karyawan dari Outsourching. Perjuangan kita semua untuk bekerja kembali sebagai Karyawan Tetap di PT. Astra International Tbk – Pre Delivery Center terus berlanjut melalui aksi – aksi didepan gerbang. Melalui perundingan sampai mediasi dan keluar Anjuran.
Dari mulai Februari 2017 sampai sekarang saya dan kawan – kawan tidak menerima upah sama sekali. Hal ini yang membuat ada sebagian kawan yang mengambil BPJS dan mencairkannya dan mundur dari perjuangan. Inilah dinamika dari sebuah perjuangan, hingga sekarang tersisa 18 orang yang solid demi masa depan anak cucu kita nanti. Saya masuk ke Ojek Online sembari mengawal kasus agar terus berjalan.
Untuk Sampai saat ini kasus saya dan kawan – kawan berlanjut di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kasus masuk mulai bulan Agustus 2018, setiap hari kamis saya dan kawan – kawan harus menghadiri sidang yang sudah dijadwalkan. Mohon Do’a dari semua saudara-saudara buruh se Indonesia supaya keadilan dan kemenangan didapatkan oleh buruh yang terus berjuang menuntut dan membela haknya.
Jakarta, 5 november 2018
Penulis cerita singkat Toni (aktif sebagai pengurus PTP FPBI PT. AIDPDC)