
Nama saya Jakaria saya tinggal dicikarang utara kabupaten Bekasi, saya pernah bekerja salah satu perusahaan kecil tapi besar-besar keinginan, besar kemauan dan besar harapan, nama perusahaan itu adalah PT Tricipta Platindo yang berlokasi dikawasan terbesar se-Asia Tenggara yaitu kawasan Jababeka kabupaten Bekasi.
Saya bekerja dan mengabdi di perusahaan baru sebentar 11 Tahun 4 bulan. Kenapa saya bekerja dengan waktu yang relative singkat itu? Ya……karena saya di PHK dengan berbagai dalih alasan pembenar sang pemilik perusahaan.
Ini cerita saya;
Pada tanggal 29 agustus 2016 bertepatan dengan kelahiran anak ke-2 saya. Saya yang bernama Ayudia Nasyita Marezka. Pada tanggal itu saya cuti dan ijin untuk menemani istri saya yang mau melahirkan, singkat waktu pada tanggal 2 september 2016 saya kembali masuk kerja seperti biasanya tapi di hari itu sepertinya ada sesuatu firasat yang kurang bagus, sampai jam 13.00 saya dipanggil oleh HRD yang sangat berjasa sekali untuk saya karena memberikan kado yang sangat istimewa untuk kelahiran putri saya berupa surat PHK aliass PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA berlaku pertanggal 1 September 2016.
Waktu berjalan dimulai lah prosedur penyelesaian perselisihan industrial karena saya melakukan penolakan PHK. Perlawanan terhadap PHK metode yang diambil adalah formal, orang-orang pinter menyebutnya jalur litigasi. Debat kali debat menuai jalan buntu dan akhirnya setelah itu saya tidak diperbolehkan masuk bekerja.
Pada suatu hari pernah sang pemilik agung yang dipertuan uang saya ditawari sejumlah kompensasi agar kasus saya tidak dilanjutkan ketingkat pengadilan, saya dengan niat baik tetap ingin bekerja ehh perusahaan lebih memilih uang tapi maaf saya TOLAK karena saya masih ingin bekerja dan shering-shering mencari jalan terbaik di organisasi yang membesarkan saya dan sudah banyak memberikan ilmu, walhasil tetap bertahan untuk terus melawan.
Konsekuensi perusahaan mempertuan agung kan uang alias tidak patuh hukum selama 2 tahun sampai cerita ini saya tulis saya tidak menerima upah dan masih belum bekerja dalam ikatan buruh formal. Pasti para pembaca setia bertanya darimana, dengan cara apa saya bisa bertahan hidup dan menghidupi keluarga indah saya?.
Jawabannya untuk hal itu apapun saya lakukan yang penting prinsipnya HALAL. Saya coba berjualan tapi iya gagal Karena memang kemampuan dan keahlian saya masih belum bisa berjualan, sampai akhirnya saya benar-benar tidak ada penghasilan, istri saya tidak putus asa kami terus berusaha dan sampai lah waktu itu saya bergabung dengan relawan kesehatan di kabupaten Bekasi di ajak oleh saudara saya. Disitu pula saya belajar tentang sosial membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik dari rumah sakit dan pemerintah daerah.
Kegiatan relawan inipun tidak menjawab persoalan himpitan ekonomi keluarga saya karena seorang relawan tidak diperbolehkan meminta bahkan menerima pemberian dari orang yang kita bantu, meskipun demikian saya tetap masih menjadi relawan sambil menjaga parkir di salah satu pertokoan di cikarang utara, dari situlah sedikit demi sedikit saya bisa memenuhi kebutuhan keluarga walaupun tidak sama besar dengan penghasilan saya semasih bekerja diperusahaan.
Cara-cara bertahan yang demikian itu tentu tidak semudah yang kita bayangkan karena keluarga dengan 2 anak dari penghasilan yang sangat kecil, maka butuh kekuatan mental, pikiran dan keikhlasan menjalaninya. Dan kasus perlawanan PHK sepihak pun terus berlanjut sampai dengan hari ini.
Alhamdulillah, dengan seiiring waktu dan pembelajaran saya di lapangan dan jalanan sering bertemu dengan orang-orang penting yang akhirnya saya bisa menempati posisi di pemerintahan tingkat kecamatan dan membawahi beberapa desa sebagai kerja yang tidak terikat tapi ya begitu lah hasil dari saya bertahan selama 2 tahun.
Sesungguhnya saya percaya selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian, yang terpenting adalah kita yakin bahwa pasti selalu ada jalan keluar dari setiap persoalan. Karenanya itu jauh lebih baik daripada menyerah, pasrah dan mengkhianati perjuangan.
To be continue………>>>
kurang lebih mohon dimaafkan, semoga bermanfaat—–mana ceritamu, mari bercerita.
*penulis adalah korban PHK dan sekarang masih aktif sebagai pengurus cabang FPBI kabupaten Bekasi.
salutt buat bang Jack… berjuang untuk kebenaran…