(Oleh : Redaksi FPBI)
30 Oktober 2017
Jakarta – Hari ini Komite Perjuangan Rakyat melakukan aksi peringatan hari sumpah pemuda. Aksi ini mengangkat isu bahwa kapitalisme telah gagal dalam mensejahterakan rakyat. KPR yang terdiri dari beberapa unsur organisasi rakyat ini memulai aksi di depan tugu patung kuda dengan jalan kaki menuju depan Istana Negara.
Sekretaris Umum Komite Perjuangan Rakyat menilai di tengah masifnya agenda liberalisasi ekonomi Jokowi-JK, krisis demokrasi menjadi satu persoalan yang tak kalah memperihatinkan. “Paska disahkannya Perppu Ormas no. 2 tahun 2017 menjadi UU, ancaman demokrasi semakin nyata. Aparatus Negara telah memperalat kelompok-kelompok reaksioner untuk mengintimidasi dan menakut-nakuti gerakan rakyat yang sedang mencari keadilan dan berjuang meraih hak normatifnya,” ungkap Herman Abdulrohman
Herman yang juga Ketua Umum Federasi Perjuangan Buruh Indonesia menambahkan bahwa saat ini Indonesia kembali ke zaman Orde Baru, dimana aktifitas diskusi, mimbar akademik, aksi menyampaikan aspirasi, dan pameran-pameran seni kritis – dibubarkan dengan paksa dan dengan cara-cara kekerasan. Hasil capaian reformasi yang digadang-gadang membawa angin segar bagi pelaksanaan demokrasi yang sehat di Indonesia, seakan hanya menjadi onggokan sampah. Dicederai oleh tindakan intimidasi, pemukulan, penangkapan aktifis, hingga pengrusakan sekretariat/kantor organisasi rakyat. Sudah bisa dipastikan, Indonesia sedang mengalami kemunduran peradaban sebagai dampak dari krisis demokrasi yang semakin serius.
Di tengah-tengah penderitaan rakyat, rezim dan elit-elit borjuasi melakukan transaksi yakni suap menyuap dengan korporasi-korporasi untuk memuluskan ekspor modal, maka tidak menjadi heran bahwa dari pemilu ke pemilu, selama kaum borjuasi masih memonopoli ruang demokrasi. Kebijakan lima tahunan dari rezim ke rezim hanya akan menghasilkan kemelaratan terstruktural yang semakin dalam. Inilah wujud nyata dari krisis politik. “Jelas kita tidak akan pecaya dan tak akan pernah mendukung partai borjuasi karena sejatinya perubahan sosial, kesejahteraan hanya bisa didapat dengan perjuangan rakyat sendiri melalui jalan politik massa aksi yang teratur,” tambahnya.
Aksi Komite Perjuangan Rakyat bersama Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Keadilan Ekonomi di momentum Sumpah Pemuda 2017 ini juga dilakukan serentak secara nasional. (**as**)