(Oleh : Redaksi FPBI)
27 April 2017
Jakarta – Hari ini pada tanggal 26 April 2017, Komite Perjuangan Rakyat (KPR) melakukan aksi serentak nasional dalam menyambut hari buruh sedunia dan hari pendidikan nasional. Grand Isu yang di usung adalah “Persatuan Rakyat Melawan Koorporasi dan Kebijakan Anti Rakyat”. Di Jakarta, aksi ini di lakukan di depan Istana Negara dengan massa aksi sekitar 300 orang. Aksi di mulai pada pukul 11.00 WIB dengan longmarch dari Bundaran Patung Kuda.
Dalam orasinya, Korlap Aksi mengatakan sejatinya rakyat Indonesia belum sejahtera. “Di sektor buruh, PP 78 telah merampas hak-haknya. Sektor Pendidikan, masih mahalnya pendidikan yang tidak bisa di akses seluruh rakyat. Dan masih banyak lagi kawan-kawan,” teriak Agus Amri.
Aksi KPR ini juga di lakukan serentak di berbagai daerah yaitu Sumatera Utara, Lampung, Jateng, Jatim, NTB, dan lain-lainnya. Berbagai tuntutan di suarakan oleh KPR dalam aksi ini mulai dari Cabut PP 78, Tolak Politik Upah Murah, Lawan Kapitalisasi Pendidikan, dan masih banyak lagi.
Menurut Herman Abdulrohman, Indonesia masih dalam cengkeraman sistem kapitalisme yang menindas rakyat melalui kebijakan ekonomi politik. “Rakyat Indonesia harus segera menyatukan diri dengan membentuk Alat Politik Alternatif yang lahir dari rahim rakyat. Karena elit politik borjuasi saat ini hanya melanggengkan kekuasaan rezim antek kaum modal,” ujar Sekum BPN KPR saat di wawancarai.
[wpvideo OZtUbmOV]
Dalam aksi ini tergabung berbagai unsur elemen gerakan rakyat yaitu buruh, mahasiswa, pemuda, dan lain sebagainya. Aksi depan istana juga di iringi dengan teaterikal yang menggambarkan nasib rakyat Indonesia. Terlihat juga beberapa kelompok lain juga melakukan aksi di depan Mahkamah Agung dan Istana Negara. (**as**)
[wpvideo TV0BdHKx]