
Bagaimana mungkin gerakan buruh mengumpulkan dana untuk mampu menggerakan ribuan orang dalam aksi Hari Buruh (May Day) ? Tanpa informasi jelas, rentan muncul tuduhan-tuduhan buruh adalah pasukan demo bayaran, atau dikenal Panasbung (pasukan nasi bungkus). Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) berhasil melakukan penggalangan dana Hari Buruh secara mandiri dengan berjualan kaos. FPBI menyebut pendanaan mandiri merupakan hal penting untuk menjaga independensi organisasi.
Pembiayaan kaos sangat membantu pendanaan Hari Buruh. “Kaos mayday yang dijual kepada seluruh anggota FPBI seharga Rp 100.000. Anggota membayar dengan cara mencicil Rp.20.000 per bulan sejak bulan November 2015 sampai Maret 2016,” kata koordinator Departemen Ekonomi Pimpinan Pusat FPBI Slamet Widodo pada Rabu, 27 April 2016. Strategi mencicil dipilih agar pendanaan Hari Buruh tidak memberatkan anggota.
FPBI menyebut penjualan kaos efektif mendorong anggota aktif terlibat dalam Hari Buruh. “Anggota senang mendapat kaos dan organisasi mendapat pendaanaan,” imbuhnya. Lewat kaos, FPBI mampu menggalang Rp 475 Juta. Dana itu, menurutnya banyak digunakan untuk transportasi, pengadaan mobil komando, pembuatan bendera dan perlengkapan
Kesadaran buruh mendorong para anggota untuk patungan mendanai Hari Buruh. “Saya iklhas membayar iuran May Day 100 ribu dengan membeli kaos karena sudah menikmati hasil sejarah perjuangan May Day, 8 Jam kerja sehari,” ujar Nurdin, anggota FPBI.
Nurdin menambahkan, perjuangan Hari Buruh juga perlu dilanjutkan karena banyak permasalahan masih melilit para pekerja. “Banyak buruh kerjanya lebih dari 8 jam kerja setiap harinya, status kontrak dan outsourcing, upah murah dll,” ujarnya kepada tim media FPBI pada Jumat, 29 April 2016
Yuni F
ijin share gan 🙂
Lanjutkan buruh…